
Tema kematian, politik, kritik sosial dan moralitas merupakan konsep awal musik TENGKORAK. Mereka dengan bangga mengusung aliran "GRINDCORE".
Ciri khas musik mereka terdengar dalam sound gitar yang berat, riff guitar yang cepat, yang dipadu dengan tehnik drums yang melesat (Hypercans) dan tehnik vokal yang rendah (low Grunting/Growls) seperti hendak memuntahkan seluruh isi tenggorokan.
Style panggung Tengkorak pun terbilang sangat ekstrim dan brutal, ditambah dengan gaya sang vokalis yang selalu membanting-banting dirinya di atas panggung serta melakukan Stage Diving ke arah penonton berulang ulang ketika sedang tampil.
TENGKORAK awalnya digawangi oleh Ombat Nasution (Growls), Yoyok (Gitar), Adam Mustopa (Gitar), Danang (Bass) dan Deni Julianto (Drums). Mereka resmi terbentuk pada tahun 1993 di Jakarta.
Berangkat dari kemauan yang keras serta kreatifitas yang tinggi, kelima pemuda ini mencoba menampilkan lagu-lagunya dipanggung-panggung underground seputar Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Cilacap, Surabaya, Bali, Lampung, Palembang dan Medan.
Pada tahun 1995 tepatnya pada 12 September, Tengkorak memasuki dapur rekaman, dan merekam 8 lagunya di Studio Triple M Jakarta dan mereka mulai menawarkan lagu-lagu mereka ke produser-produser (major label) yang ada di Indonesia.
Setahun setelah menjalani dan menunggu jawaban, usaha mereka ternyata tidak membuahkan hasil. Akan tetapi para personil TENGKORAK tidak pernah patah semangat.
Mereka memutuskan untuk menempuh jalur terakhir yaitu jalur indie label, yaitu dengan merekam memperbanyak dan mendistribusikan sendiri kasetnya yang diberi album "It's a Proud to Vomit Him", yang berisikan empat buah lagu yang berjudul antara lain: Primitive jokes, Agression, The Grave Torment dan Bencana Moral.
Tepatnya pada tanggal 15 September 1996, setelah mini album mereka di rilis, Adam Mustopa (Gitar) mengundurkan diri dari Tengkorak karena telah mengikuti Akademi Militer dan posisinya digantikan oleh Heilla Tanissan, mantan gitaris Grup Trauma. Adapun sistem penjualan album yang mereka lakukan adalah penjualan di setiap kali mereka manggung dan titip jual melalui mail order/wesel pos.
Penjualan kaset mereka tidak hanya dijual di Indonesia saja, tetapi telah terjual keluar negeri seperti Jepang, Republik Ceko, Slovenia, Latvia, Amerika, Malaysia, Singapura, Jerman, Italy, Spanyol, Portugal dan Belarussia (negara pecahan Russia). Sampai Agustus 1998 Kaset Mini album Tengkorak telah terjual sebanyak 12.000 copy.
Ternyata dari sekian banyak negara yang menjadi distributor, Jepang mengawalinya dengan penjualan yang cukup memuaskan, kemudian mereka tertarik untuk merilis Tengkorak dalam bentuk piringan merah 7 inchi (Red Vinyl 7" EP) disana Tengkorak memberi title album tersebut "Dying Poor", yang berisikan tiga buah lagu antara lain Dying Poor, Organic Corruption dan The Agony. Mereka bersanding dengan grup band asal Republik Ceko, Cerebral Turbulency.
Kemudian menyusul tawaran dari Jepang, Dua bulan kemudian Tengkorak mendapat tawaran untuk mengikuti album kompilasi dari negara Portugal Yang diberi judul "til your ears bleed" Vol.1 - Asiatic Attack, Hibernia Records Portugal, dalam album tersebut, Tengkorak menyuguhkan lagu mereka yang berjudul Primitive Jokes.
Pertengahan tahun 1998 Tengkorak bergabung untuk memperkuat kompilasi yang dibuat oleh Jefray Dati dari THT production yang bertajuk "LAST MINUTES OF SAFETY", dan tengkorak mengandalkan lagu Konflik didalamnya.
Pada tahun 1997 Tengkorak mendapat tawaran dari produser Rotorcorp & Musica Studio untuk ikut bergabung bersama dalam album "Metalik Klinik I" yang lagunya mereka beri judul Konflik, penjualannya pun mencapai 50.000 copy. Menyusul di rilisnya album Metalik Klinik I, Deni Julianto (Drums) keluar dari Tengkorak, karena sudah berbeda konsep dalam bermusik, dan posisinya digantikan oleh Donni penggebuk Drums dari Grup "SUFFERING".
Tahun 1998 Metalik Klinik keduapun di rilis kembali dan di sana Tengkorak menyumbangkan lagunya yang berjudul "Rusuh" yang kembali menghiasi album kompilasi tersebut dan penjualannya pun berjalan lancar seperti halnya Metalik Klinik I.
Kini personil Tengkorak terdiri atas Ombat Nasution(Growls), Yoyok (gitar), Heilla (Gitar), Danang Budhiarto, SH. (Bass), Donni (Drums). Pada tahun 1999 tepatnya bulan Maret hingga April, Tengkorak kembali masuk dapur rekaman di Magenta Studio, Jakarta untuk menggarap full album pertama yang diberi titel "KONSENTRASI MASSA" yang berisikan 20 lagu super cepat, antara lain berjudul: Oknum, Asap Tebal, Penjilat, Bisnis Ejakulasi, Propaganda, Kemelut, Prestasi Gila, Konsentrasi Massa, Cacat Politik, Spekulasi Bisnis, Dosa Keluarga, Diskriminasi, Polemik, Dogma, Gawean reget, Aztec, Chaos or Riot, Bencana Moral, Primitive Jokes, Buruh, plus ekstrim outro yang diberi Judul Serakah, yang mengilustrasikan keserakahan orde baru, dengan sound engineer Ronnie Zhabreak dan diproduseri oleh rotorcorp yang di distribusikan oleh Musica Studio's.
Pendistribusian album Tengkorak ini memakai cara indie label sebelumnya, namun lebih di perluas lagi ke negara-negara yang lebih luas antara lain, USA, Portugal, Latvia, Slavia, Slovenia, Portugal, Belarusia, Israel, Cina, Australia, brunai Darusallam, Malaysia dan Singapura.
Video klip TENGKORAK diambil dari judul lagu BISNIS EJAKULASI yang di garap secara brutal oleh EndOne Graphz dengan project directornya Wendy "Konding" dan Ombat Nasution. Cukup sederhana dan ekstrim memang video klip mereka, akan tetapi penuh pesan protes yang keras dan brutal.
Tepat satu bulan setelah album KONSENTRASI MASSA beredar, dan video klip selesai, Heilla Tanissan (Gitar) mengundurkan diri dan kembali pada grup lamanya TRAUMA, maka formasi TENGKORAK saat itu kembali Berempat. Nampaknya dengan keluarnya Heila tidak berpengaruh sedikitpun pada personil lainya maupun berdampak pada musik mereka. TENGKORAK akan tetap eksis pada jalur GRINDCORE, dan juga terus mengembangkan sayapnya di kancah permusikan Indonesia.
Pada tahun 2000, album "Konsentrasi Massa" kembali dirilis oleh Blood Bath Records Jepang dalam bentuk CD. Dua tahun lamanya TENGKORAK menjalani promosi dengan EO mereka sendiri yaitu "MITRA PROMOSINDO".
Pada tahun 2002 TENGKORAK dibawah label KROSOVER, HEMASWARA dan label sendiri mereka yaitu "SEBELAS APRIL RECORDS" kembali merilis 14 lagu dari album terbaru mereka bernama "DARURAT SIPIL" yang bercerita tentang fenomena sosial, kebusukan pemerintah dan masalah-masalah Internasional.
Mereka kembali menyemburkan semangat Grindcore ke jalan. Kali ini Tengkorak diperkuat oleh Ombat (Growls & Deep Gutural), Yoyok (Gitar), Danang (Bass), Donni (Drums) dan posisi Heila digantikan oleh Opick (Gitar). Klip yang mereka buat kembali digarap oleh Konding dari ENDONE MEDIA yang berjudul PEMIMPIN GILA.
Formasi pada tahun 2003 formasi Tengkorak kembali berubah, sang gitaris meninggalkan tempatnya dan tak lama kemudian posisi Opick digantikan gitaris senior grup band SLOWDEATH bernama Samir dari Surabaya.
Ulang tahun Tengkorak yang ke 10 diadakan di Nirvana Cafe, dikemas apik oleh Mipro ( Mitra Pomosindo) Jakarta. Tengkorak juga terlibat dalam Kompilasi Perjuangan HAM Strip Hitam berjudul "Rusuh" dalam bentuk CD, yang kemudian merilis mini album berjudul "Lunatic Leader" yang dirilis oleh Sebelas April Records berisikan 4 buah lagu yang cikal bakalnya menjadi album Darurat Sipil, walaupun sebelumnya Mini album ini sebenarnya akan dirilis pada tahun 2001.
Tengkorak bergabung dengan kompilasi "Metaloblast" yang dirilis "Morbid Noise Records" yang berjudul Bleeding Democracy. Pada pertengahan Mei 2004, Danang sang pemain bass terpaksa mengundurkan diri karena kesalahan teknis pada dirinya. Posisi Danang lansung digantikan oleh mantan bassis Thrashline yaitu Bonny Sidharta yang mungkin sedikit lebih kuat staminanya dari Danang.
Pada tahun yang sama tengkorak masuk pada jajaran kompilasi Tribute to DEATH yang berjudul "Back From The Dead" yang dirilis Amonra Records. Pada tahun 2005 Tengkorak turut berpartisipasi dalam album Kompilasi Metal Maniac yang dirilis oleh Welyka Records dengan judul "Disgusting Agenda".
Lalu Tengkorak terlibat dalam Album Kompilasi Tegangan Tinggi yang dirilis oleh CSA Records. Pada Maret 2005 Donni rimata sang penggebuk drums Tengkorak mengundurkan diri karena alasan pekerjaan dan posisi ini langsung diambil alih oleh Ronie pemain drums Panic Disorder.
Kabar yang paling menghebohkan terdengar dari lorong pintu WELYKA RECORDS yang akan merilis VCD Tengkorak untuk pertama kalinya, dan akan didistribusikan resmi secara Nasional. Video tersebut berisikan Live Performance Tengkorak, Video Klip, Proses Recording dan Interview Exlusive.
VCD tersebut diberi tajuk "RELEASE FROM SUFFERING". TENGKORAK dalam tahun 2005 lalu mendapat kesempatan yang sangat membanggakan, mereka membuka band Pionir Grindcore asal Inggris, "NAPALM DEATH" pada tanggal 16 April 2005 silam di Pantai Festival Ancol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar